Teknologi Digital dan Lingkungan: Solusi atau Masalah?

Teknologi Digital dan Lingkungan Solusi atau MasalahTeknologi digital adalah teknologi yang berkaitan dengan angka-angka atau penomoran untuk sistem perhitungan tertentu. Teknologi digital telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang lingkungan.

Namun, apakah teknologi digital selalu memberikan solusi bagi permasalahan lingkungan, atau justru menimbulkan masalah baru?

Permasalahan Lingkungan di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati. Namun, Indonesia juga menghadapi berbagai permasalahan lingkungan yang serius, seperti deforestasi, pencemaran udara, perubahan iklim, dan sampah plastik. Salah satu permasalahan lingkungan yang paling mendesak adalah sampah plastik.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jambeck (2015), Indonesia menempati peringkat kedua sebagai penyumbang sampah plastik terbesar di dunia setelah China.

Indonesia menghasilkan sampah plastik sebanyak 3,2 juta ton dan 1,26 juta ton diantaranya masuk ke laut .

Jika dibiarkan terus-menerus, laut akan tercemar hingga mengancam ekosistem laut, dimana diperkirakan pada tahun 2050 akan lebih banyak jumlah plastik daripada jumlah ikan di lautan.

Sampah plastik berdampak negatif terhadap berbagai segi kehidupan seperti pada segi sosial, lingkungan, dan kesehatan manusia .

Sampah plastik dapat menyebabkan banjir, bau tidak sedap, penurunan estetika lingkungan, penyebaran penyakit, gangguan pencernaan, kanker, dan gangguan hormon. Selain itu, sampah plastik juga menimbulkan masalah ekonomi karena menurunkan nilai tambah produk perikanan dan pariwisata.

Peran Teknologi Digital dalam Mengatasi Permasalahan Lingkungan

Indonesia berencana mengurangi sampah plastik di laut sebesar 70 persen dan meningkatkan daur ulang 300 persen pada tahun 2025 .

Hal ini didukung oleh komitmen untuk menginvestasikan $1 miliar per tahun untuk meningkatkan infrastruktur pengelolaan sampah. Sehingga untuk menjaga agar lingkungan tetap bersih, aman, dan lestari.

Teknologi digital dapat menjadi salah satu alat yang membantu mencapai tujuan tersebut. Berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan teknologi digital dalam mengatasi permasalahan lingkungan di Indonesia:

Online Education

Online education adalah proses pembelajaran yang dilakukan secara online melalui media internet. Online education dapat digunakan untuk mengedukasi masyarakat dalam memilah sampah yang benar dan meningkatkan kesadaran akan dampak sampah plastik.

Media sosial menjadi salah satu upaya yang efektif dalam menjangkau jutaan pengguna media sosial di seluruh Indonesia untuk mengedukasi masyarakat dalam memilah sampah yang benar .

Selain itu, media sosial di berbagai platform (Instagram, Twitter, Facebook, dan TikTok) juga dapat menjadi ajang kampanye dan pembuatan konten terkait sampah plastik yang dapat menarik banyak orang untuk usaha dalam mengurangi sampah plastik.

Internet of Things Technology (IoT)

Internet of Things Technology (IoT) adalah teknologi yang memungkinkan benda-benda fisik terhubung dengan internet dan saling berkomunikasi.

IoT dapat digunakan untuk membangun smart city di Indonesia agar terciptanya lingkungan yang bersih, lestari, dan aman . Contoh penerapan IoT dalam bidang lingkungan adalah:

  • Smart bin: tempat sampah pintar yang dapat mendeteksi tingkat keterisian dan memberi sinyal kepada petugas kebersihan untuk mengambilnya.
  • Smart waste management: sistem pengelolaan sampah pintar yang dapat memantau dan mengoptimalkan rute pengangkutan sampah, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan efisiensi.
  • Smart recycling: sistem daur ulang pintar yang dapat mengenali jenis sampah dan memberikan insentif kepada pengguna yang membuang sampah dengan benar.

Artificial Intelligence (AI)

Artificial Intelligence (AI) adalah teknologi yang dapat meniru kemampuan manusia dalam berpikir, belajar, dan beradaptasi.

AI dapat digunakan untuk menganalisis data dan informasi yang berkaitan dengan lingkungan, seperti pola cuaca, kualitas udara, perubahan iklim, dan biodiversitas.

AI juga dapat digunakan untuk mendeteksi dan mencegah kejahatan lingkungan, seperti pembalakan liar, perburuan satwa, dan pencemaran industri. Contoh penerapan AI dalam bidang lingkungan adalah:

  • Wildbook: platform AI yang dapat mengidentifikasi dan melacak satwa liar melalui foto dan video yang diunggah oleh masyarakat. Wildbook dapat membantu konservasi satwa liar dengan memberikan informasi tentang populasi, distribusi, dan perilaku satwa liar.
  • Global Fishing Watch: platform AI yang dapat memantau aktivitas kapal penangkap ikan di seluruh dunia melalui sinyal satelit. Global Fishing Watch dapat membantu pengelolaan sumber daya perikanan dengan memberikan informasi tentang lokasi, jenis, dan jumlah tangkapan ikan.
  • Plantix: aplikasi AI yang dapat mendiagnosis penyakit tanaman melalui foto yang diambil oleh petani. Plantix dapat membantu pertanian berkelanjutan dengan memberikan solusi dan rekomendasi untuk mengatasi penyakit tanaman.

Teknologi digital memiliki peran penting dalam mengatasi permasalahan lingkungan di Indonesia. Teknologi digital dapat digunakan untuk mengedukasi masyarakat, membangun smart city, menganalisis data lingkungan, mendeteksi kejahatan lingkungan, dan membantu konservasi alam.

Namun, teknologi digital juga memiliki potensi untuk menimbulkan masalah baru jika tidak digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab. Misalnya, teknologi digital dapat menyebabkan peningkatan konsumsi energi, limbah elektronik, kebocoran data pribadi, dan manipulasi informasi.

Oleh karena itu, penggunaan teknologi digital harus disertai dengan kesadaran, etika, dan regulasi yang memadai agar tidak merugikan lingkungan maupun manusia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top